Rabu, 03 Maret 2010

ada penyakit ada obat

Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus (B1) Miq.), merupakan Terna, tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya, tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur, berbulu pendek atau gundul.

Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri.

Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang, wama ungu pucat atau putih (ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah geluk wama coklat gelap. Tumbuh di dataran rendah dan daerah ketinggian sedang.

Syarat Tumbuh Kumis Kucing :

a. Iklim

1. Ketinggian tempat : 500 m - 900 m di atas permukaan laut

2. Curah hujan tahunan : 3000 mm/tahun

3. Bulan basah (diatas 100 mm/bulan) : 7 bulan - 9 bulan

4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 bulan - 5 bulan

5. Suhu udara : 280C - 340C

6. Kelembapan : sedang

7. Penyinaran : tinggi

b. Tanah

1. Jenis : andosol, latosol

2. Tekstrur : lempung berpasir

3. Drainase : baik

4. Kedalaman air tanah : diatas 70 cm dari permukaan tanah

5. Kedalaman perakaran: 30 cm - 60 cm dari permukaan tanah

6. Kemasaman (pH) : 5 - 7

7. Kesuburan : sedang - tinggi

Pada umumnya tanaman kumis kucing diperbanyak dengan stek batang atau stek cabang. Pilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua, lalu dipotong menjadi stek-stek berukuran panjang 15 cm - 25 cm atau beruas sekitar 2 buku - 3 buku.

Stek bibit bisa ditanam langsung di kebun sedalam 5 cm, kemudian padatkan tanah di sekitar pangkal stek, dengan jarak tanam 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, 40 cm x 50 cm dan 60 cm x 60 cm

Nama lokal dari tanaman ini antara lain :

  • Kumis kucing, Mamang besar (Indonesia);
  • Kutun, mamam, bunga laba-laba (Jawa);
  • Mao Xu Cao (China).